Kamis, 20 Oktober 2011

Sedikit Sekali Yang Bersyukur

Begitu nikmatnya mata dapat memandang, kuping bisa mendengar dan hati dapat merasakan. Namun apa lacur, tetap saja kita lupa akan nikmat itu, lupa kepada saudara-saudari kita yang tidak tahu malam dan siang, lupa kepada saudara-saudari kita yang tak bisa mendengar alunan suara merdu dan nyanyian alam. Lalu pertanyaan keluar “nikmat mana lagi yang kamu dustakan?”. Tertuju pada siapakah pertanyaan itu diarahkan?

Kalau saja penglihatan mata setajam mikroskop? Mungkin seuntai kata indah akan menguap, wajah ganteng dan rupawan akan terabaikan, paras cantik nan elok akan sirna.

Andai saja pendengaran telinga sejernih pendengaran nabi Sulaiman? Mungkin kita sulit tidur, karena kuping ini pekak mendengar suara-suara yang datang dan pergi silih berganti dari berbagai penjuru angin yang tak bisa ditolak.

Bila saja tubuh ini sakit? Mungkin segala makanan dan minuman akan terasa hambar dan pahit, tetapi bila rasa itu tiada apalah jadinya.

[As Sajdah:9]
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

[Al Mulk:23]
Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati." (tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.

[Al Mu'minuun:78]
Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

[Al Mu'min:61]
Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.

[Al A'raaf:10]
Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar